Beritanda1 - Konsern terhadap pengembangan UMKM dan kewirausahaan di berbagai negara termasuk Indonesia,
Tim expert consultant UMKM dibawah organisasi PUM Netherlands, sebuah lembaga organisasi non pemerintah dari Belanda, kunjungi Sumatera Barat.
Kehadiran Tim expert consultant UMKM ini disambut hangat oleh Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, di Istana Gubernuran, Rabu (24/8/2022)
PUM Netherlands Senior Experts, datang bersama tim ahli dari belanda, Ms. Edith, Country Coordinator PUM Netherlands dan Ms. Ingrid Country Head Of Logistic PUM Netherlands.
Rencananya, Tim ini berkeinginan untuk membina dan mendampingi UMKM sehingga mampu mengelola usahanya dengan baik.
Sejauh ini, PUM telah mengantarkan banyak UMKM di Indonesia dari yang awalnya hanya bisnis biasa menjadi UMKM dengan omset yang menggiurkan.
Organisasi PUM sendiri tidak hanya ada di Belanda saja namun ada juga di Indonesia, yaitu di Sumatera Barat. Organisasi PUM juga telah membantu banyak bisnis perusahaan seperti Lawang Park Resort, PT. Air Mineral SMS, Aiga Air Mineral, dan Produk UMKM coklat, Tree to Bar.
Gubernur menyambut gembira niat baik Tim Consultant dari PUM, karena ada sekitar 300 UMKM di Sumbar yang memerlukan pembinaan dan pelatihan.
“Selama ini produk yang mereka buat dibeli oleh pengusaha lain, mereka juga tidak punya knowledge untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu, bantuan PUM sangat digunakan agar UMKM bisa memasarkan sendiri produknya,” ujar gubernur.
Mahyeldi juga memaparkan tentang hilirisasi gambir, serta pemasaran bumbu rendang hingga ke eropa. Ia berharap Gambir di Sumbar dapat di ekspor hingga ke Belanda.
“Saat ini kita juga punya Rumah Potong Ayam (RPA) yang dibangun oleh Koperasi Konsumen Saudagar Minang, di Aia Pacah, diharapkan PUM dapat membantu para pengusaha potong ayam untuk memberikan bimbingan dan sosialisasi dalam pendistribusian ke pasar modern,” ucap gubernur.
Kepala Perwakilan Organisasi PUM Sumbar, Aim Zeim, mengatakan semangat organisasi PUM sejalan dengan program Sumbar yaitu mencetak 100 ribu millenial entrepreneur, hal tersebut yang memotivasi PUM untuk mencetak para ahli di bidang pertenakan, pertanian, dan UMKM.
“Beberapa waktu yang lalu PUM juga sudah membina salah satu anak muda asal Suliki yang punya usaha ikan beku, ia bangun usaha dari nol hingga saat ini sukses,” ujarnya.
Ia menyebut, PUM bakal melakukan pendampingan dari sisi transfer pengetahuan seperti budidaya, penanganan pasca panen, hingga alur distribusi ke pasar modern untuk para UMKM di Sumbar.
(Ismardi/rls)