Beritanda1 - Sebagai daerah yang berada di bibir pantai dan berbatasan dengan pantai barat Sumatera dan Samudera Hindia, Kota Padang praktis merupakan salah satu dari sejumlah kota yang berpotensi rawan terkena bencana gempa bahkan mungkin tsunami.
Mengingat kondisi geografi itu, pemerintah setempat tak Jemu-Jemu melakukan upaya mitigasi bencana. Bahkan walikota Padang sendiri, hampir tak lengah dan terus berupaya secara berkelanjutan menyiapkan tempat dan jalur evakuasi, penyedian shelter, termasuk melakukan simulasi terhadap warga yang tinggal atau beraktifitas dekat dengan pantai.
Berbanding lurus dengan usaha Pemko Padang, masyarakat Kota Padang sendiri juga sudah cerdas menyikapi bencana.
Fenomena itu terlihat sewaktu terjadinya gempa dengan magnitudo 6,9 beberapa hari lalu yang berpusat pada 177 km barat laut Kepulauan Mentawai. Masyarakat sudah paham cara mengevakuasi diri.
" Sikap seperti inilah yang kita inginkan, karena bencana gempa memang tidak bisa diketahui kapan terjadinya. Yang penting kita harus siaga dan tahu bagaimana cara menyelematkan diri," ungkap Wali Kota Padang Hendri Septa ketika konferensi pers di kediaman resminya, Jumat (28/4/2023) pagi.
Dipastikan Hendri Septa, Pemko Padang akan terus melakukan upaya mitigasi bencana sekaligus menyiapkan masyarakat dan semua pihak menjadi cerdas bencana.
"Kita akan terus lakukan lagi upaya mitigasi bencana dengan tujuan meminimalisir dampak bencana atau timbulnya korban jiwa sewaktu terjadinya bencana," tegasnya.
Meski Kota Padang telah menerima penghargaan dan pengakuan dunia oleh UNESCO-IOC terkait Tsunami Ready Community (Masyarakat Siaga Tsunami), namun bukan berarti harus lengah, apalagi lalai. Pemko Padang tetap tidak boleh alpa.
" Kesiapsiagaan harus kita lakukan," ulangnya.
Hendri Septa menaruh harapan, agar bagaimana Kota Padang senantiasa terhindar dari segala jenis bencana, terutama gempa bumi.
Karena itu, ia mengajak selalu berdoa semoga Kota Padang terhindar dari segala bentuk bencana.
" Bagi masyarakat saya minta tidak boleh panik, yang penting itu adalah harus mampu melakukan langkah penyelamatan diri sewaktu terjadi bencana," tukasnya.
Ikut hadir pada moment jumpa wartawan itu, diantaranya Sekda Andree Algamar bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi serta Kadis Kominfo Bobby Firman dan Kabag Prokompim Amrizal Rengganis, serta Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Suaidi Ahadi saat itu.
(Yas/***)